Membiarkan virus menyebar,
bersarang hingga beranak cucu di komputer bukanlah suatu tindakan yang baik.
Apalagi untuk jenis virus yang merusak data di komputer. Virus yang masuk ke
komputer biasanya menyerang bagian sistem dari sistem operasi yang digunakan. Bila sistem komputer sudah terserang, virus
akan berkuasa dan leluasa untuk berkembang biak, beranak cucu dan menginfeksi file-file serta
menyebarkan semua drive yang terhubung di komputer.
Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk mengatisipasi penyebaran virus ke komputer:
- Mematikan Fungsi Autoplay/Autorun pada windows.
- Memasang antivirus lokal dan internasional
- Lakukan Scanning pada flashdisk yang masuk ke komuter.
- Menghindari klik 2x untuk membuka folder pada flashdisk, buka melalui windows explorer.
Saat ini penyebaran virus sering berjalan dengan memanfaatkan fitur Autorun yang ada pada sistem operasi Windows. Fitur ini memang akan memudahkan kita dalam membuka file yang ada di drive/flashdisk dengan cepat. Tetapi pembuat virus sering memanfaatkan fitur autorun pada sistem operasi windows ini sebagai jalan tercepat untuk membantu penyebaran virus. Pembuat virus menanamkan virus beserta file AUTORUN.inf yang sudah ditulis untuk menjalankan file virus di root directory flashdisk, bila pengguna menghubungkan flashdisk ke komputer yang fitur Autorun-nya aktif, secara otomatis virus akan langsung dijalankan dan menyebar ke komputer. Bila kita mengaktifkan Sistem autorun/autoplay pada komputer kita itu berarti kita ikut mendukung usaha pembuat virus dalam menyebarkan virus ke komputer kita. Agar tidak terjadi penyebaran, maka perlu mematikan fungsi Autoplay pada windows. Langkah-langkah mematikan sistem autoplay dapat anda lihat disini.
Usahakan untuk memasang 2 jenis antivirus, yaitu antivirus lokal dan antivirus internasional. Mengapa demikian?? Hal ini dikarenakan antivirus lokal biasanya lebih dioptimalkan untuk dapat membasmi virus-virus buatan anak negeri. Sehingga bila ada virus luar yang menyerang komputer, virus ini tidak terdeteksi dengan antivirus lokal. Antivirus lokal ini misalnya Smadav, PCMAV, Artav, dll. Cari sendiri di paman google.
Demikian juga bila kita hanya memasang antivirus internasional pada komputer kita. Jenis antivirus ini hanya bisa mendeteksi virus-virus yang berasal dari luar negeri, anti virus ini tidak bisa mengenali virus-virus lokal buatan anak negeri (mungkin perlu pengenalan dulu kali yach??). Antivirus ini misalnya AVG, AVIRA, Norton, NOD32, MCAfee, Avast, dll.
Setelah komputer terpasang antivirus, jangan lupa untuk selalu mengupdate antivirus tersebut. Memasang antivirus tanpa melakukan update sama saja dengan tidak menggunakan antivirus, karena jenis-jenis virus semakin bervariasi dan berkembang.
Jadi benteng komputer akan lebih optimal bila kita pasang dua jenis antivirus tersebut. Cukup 2 saja, lokal dan internasional, karena bila lebih akan berakibat pada kinerja komputer kita yang lambat.
Setelah fungsi autoplay dimatikan dan memasang 2 jenis antivirus. Penyebaran virus lebih sering melalui perantara flashdisk. Untuk meminimalisir terjadinya penyebaran virus dari flashdisk selanjutnya yaitu. Lakukan proses scanning terhadap flashdisk yang masuk ke komputer dengan 2 jenis antivirus tersebut. Seperti dijelaskan di atas, fungsi autoplay dimatikan agar flashdisk tidak langsung terbuka saat 'dicolokkan' ke komputer. Apabila flashdisk yang terhubung komputer dibuka sebelum dilakukan scan, sama saja dengan membiarkan virus menyebar ke komputer (percuma dunkz mematikan fungsi autoplay segala). Dengan melakukan scanning pada flashdisk, kita dapat lebih memastikan bahwa flashdisk benar-benar bebas virus dan aman untuk digunakan dalam mengakses data.
Bila kita melakukan klik 2x untuk membuka folder pada flashdisk, itu akan memicu penyebaran virus jika pada folder tersebut didsisipi oleh virus. Lebih aman kalau kita membuka folder melalui windows explorer yang ada pada sebelah kiri.
No comments:
Post a Comment