Friday 16 March 2012

Jenis Data Menurut Skala Pengukuran

Skala Pengukuran merupakan peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran. Menurut skala pengukuran data dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.
  1. Data Nominal

  2. Data nominal adalah data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya (Hasan, 2005:34). Data nominal biasanya digunakan sebagai kode.
    Hanya mengelompokkan kategori berdasarkan kelompok tertentu. Ciri dari data ini yaitu (a) kategori data bersifat saling lepas ( satu obyek hanya masuk pada satu kelompok saja) dan (b) kategori data tidak disusun secara logis.

    Contoh:
    • Jenis kelamin: 1 untuk pria dan 0 untuk wanita.
    • Opsi Jawaban benar salah: 0 jika jawaban salah, 1 jika jawaban benar

  3. Data Ordinal

  4. Data ordinal merupakan data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya, jarak/rentang data tidak harus sama. Ciri dari jenis data ini adalah kategori data dapat disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki. Selebihnya memiliki ciri yang sama dengan data nominal.

    Contoh:
    mengubah nilai angka ke nilai huruf:
    86-100 medapat nilai A
    71-85 mendapat nilai B
    61-70 mendapat nilai C
    46-60 mendapat nilai D
    0-45 mendapat nilai E

  5. Data Interval

  6. Data interval merupakan data dimana obyek / kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap obyek/kategori sama. Besar interval dapat di tambah atau dikurangi. Ciri dari jenis data ini sama dengan data ordinal, tetapi urutan kategori data mempunyai jarak yang sama.

    Contoh:
    A B C D E
    1 2 3 4 5

    Interval A sampai C adalah 3-1=2, kedua interval dapat dijumlahkan. Pada data ini yang dijumlahkan buka kuantitas atau besaran, melainkan intervalnya, pada data ini tidak terdapat titik nol absolut.

  7. Data Rasio

  8. Data rasio memiliki sifat-sifat data nominal, data ordinal dan data interval, dilengkapi dengan titik nol absolut. Karena terdapat angka nol maka pada data ini dapat dibuat perkalian atau pembagian. Angka pada data menunjukkan nilai yang sebenarnya dari objek/kategori yang diukur.

    Contoh:
    Nilai si-O sebesar 50, nilai si-Z sebesar 100. Ukuran rasionya dapat dinyataka bahwa nilai si-Z adalah 2 kali nilai si-O. 
     Daftar Pustaka:
    Hasan, Iqbal. 2005. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara

Artikel Terkait

4 comments:

  1. Anda Kebingungan Dan Kesulitan Menyelesaikan Skripsi, Tesis, Disertasi
    Karena Pusing Mikirin Olah Data Analisis Statistika Dengan ANATES, SPSS, AMOS
    LISREL, EVIEWS, SMARTPLS, GRETL, STATA, MINITAB dan DEAP 2.1
    Serahkan Dan Percaya Kepada Kami.
    Kami Siap Bantu Anda.
    Olah Data Semarang (Timbul Widodo)
    WhatsApp : +6285227746673
    PIN BB : D04EBECB
    IG : @olahdatasemarang
    Website : http://biro-jasa-spss.blogspot.co.id

    ReplyDelete
  2. Data interval merupakan data dimana obyek / kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap obyek/kategori sama. Besar interval dapat di tambah atau dikurangi. Ciri dari jenis data ini sama dengan data ordinal, tetapi urutan kategori data mempunyai jarak yang sama Jasa SEO

    ReplyDelete