Saturday 28 December 2013

Perjalanan Mencari Tempat Kursus di Kampung Inggris


Hai, guys...
Jumpa lagi dengan artikel mengenai kampung Inggris. Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya "Pengalaman Kegalauan Berangkat ke Kampung Inggris Pare". Di akhir artikel tersebut sudah saya putuskan untuk mengikuti kursus di kampung Inggris. Nah, untuk artikel ini, lebih fokus menceritakan perjalanan seharian untuk mencari tempat kursus Speaking di Pare. Okay guys, welcome to my experience...

Jum'at 31 Mei 2013, is a special day, hari yang menentukan kepergian kita ke kampung inggris. Lampu hijau dari ortu?? sudah. Teman berangkat?? ada. Biaya kursus + hidup?? juga ada, dari ortu plus tabungan sendiri. Aku mulai browsing lembaga kursus yang sesuai. Berkat bantuan paman Google, akhirnya aku mendapat beberapa tempat kursus yang recommended. Aku langsung mengirim link artikel-artikel tersebut ke mas Irul, teman kuliah yang juga berminat ke Pare. Setelah diskusi bersama via facebook, ada beberapa tempat kursus yang kami anggap sesuai dengan tujuan dan waktu kita, antara lain Marvelous, Access ES, Global-E, daffodils, dan Mahesa. Untuk mencari info lebih lengkap, maka diputuskan untuk berangkat ke Pare pada hari Jum'at tersebut.


Pagi itu saya berangkat ke Malang (harus nyelesaikan administrasi Praktek Industri di Kampus). Perjalanan dimulai dari Kota Malang. Tour kali ini memanfaatkan jasa angkot, bus, and pedicab, hehe.. Kami menuju terminal Landungsari untuk mendapatkan bus ke Pare. Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya pukul 10.15 berangkatlah kita ke Pare dengan bus Puspa Indah. Perjalanan 2,5 jam terasa cukup lama, cz jalannya yang berkelok-kelok menerabas Pegunungan di wilayah Malang (entah apa namanya Gunung Arjuno? Anjasmoro? Kawi? Banyak?), ampun dah, perut terasa seperti jungkir balik. Akhirnya sampai juga di perempatan Tulungrejo, Pare. Yupz, itulah tempat pemberhentian apabila ingin ke Kampung Inggris.Tanpa banyak cakap, kita langsung turun (ya iyalah, kalo gag segera turun keburu bus nya berangkat lagi...).

Belasan tukang becak langsung menyambut kami ketika turun dari bus. Sebanyak yang kami dengar, mereka cuma menawarkan 2 tempat kursus, yaitu Mahesa, BEC, Mahesa, BEC, cuma Rp. 15.000. Pusing?? iya, efek naik bus, panas matahari yang menyengat, dikerumuni sama tukang becak. Kami pun menepi dan menghiraukan seruan tukang becak tersebut. Banyak pikiran melayang di kepala. "Mau cari kursus yang mana?? Mau ke mana dulu?? Survey ke tempat kursus apa ja?? Jalan kaki, naik becak, ato naik ojek?? Bagaimana caranya pindah dari satu tempat kursus ke tempat yang laennya?? Berapa jauh lokasinya?? Berapa ongkos naik becak?? Tempat kursusnya masih buka pa sudah tutup??" Beginilah rasanya menginjak tempat yang baru.. Untunglah ada teman, kalo nyasar biar nyasar bareng, huehehehe... Lebih enak daripada kesasar sendirian.

Setelah ngobrol sebentar, kami pun menentukan pilihan. Kita menghampiri salah satu tukang becak, dan yang kita tanyakan adalah.... Jreng-jreng..

Mas irul: "Masjid terdekat di mana ya pak??" (lho koq??)
Aq: "Pak, kita mau sholat dulu sama cari makan." 
Pak becak: (bengong) "oh, perempatan ini belok kiri, terus jalan lurus.. Mau diantar??"
Kami: "Ah, jalan kaki ja pak, dekat kan??"
Pak becak: "lumayan"
Kami: "Terima kasih pak..." (tak lupa sambil pasang muka senyum)

Kami pun berjalan mencari masjid, sambil toleh kanan kiri, siapa tau ada warung, kan bisa belok ke warung dulu (perut udah keroncongan). Dan ternyata lebih dulu ketemu sama masjid (lupa nama masjidnya apa, masjid waqof al-ikhlas lo gag salah), jadi kita belok ke masjid dulu, untuk sholat dan melepas lelah serta menghilangkan pusing kepala. Setelah sholat, kami duduk-duduk di teras sambil ngobrol mengenai masalah yang sempat melayang di kepala tadi. Akhirnya diputuskan untuk naik becak, tapi bapak becaknya disuruh tunggu dan antar sekalian ke tempat-tempat tujuan.

Setelah keluar dari masjid, kita berjalan kembali ke arah perempatan dan menghampiri tukang becak yang sendirian (malas pergi ke belasan tukang becak). Lagi-lagi menawarkan BEC dan mahesa  dengan harga Rp 15.000,00. Tawar-menawar pun terjadi, dan bapak becak sepakat mengantarkan kami dengan biaya Rp 30.000,00. Kami pun pergi makan terlebih dahulu, wkwkwk.. (pukul 14.00, cacing di perut udah gag tahan). Setelah selesai makan, kami pun pergi menemui bapak becak dan melanjutkan perjalanan menuju tempat kursus.

Selama pejalanan, kami pun ngobrol dengan bapak becak, kurang lebih seperti inilah perbincangannya:

Aq: (penasaran) "Kenapa sih koq kebanyakan menawarkan BEC dan Mahesa??"
Pak Becak: "Karena setiap bulan banyak anak yang mencari tempat kursus tersebut, terutama anak dari luar Jatim. Bangunan/fasilitasnya juga bagus".
Mas Irul: "kalau Marvelous, bagaimana pak??"
Pak Becak: "Koq kayaknya sepi ya, jarang yang kursus ke situ"
Aq: hanya bengong di atas becak, (Deng, dong... Padahal di internet, lembaga tersebut merupakan salah satu lembaga yang recommended untuk kursus speaking).
Kami: "Terus lembaga kursus yang mana lagi pak yang kira-kira bagus??". Lagi-lagi jawaban bapaknya adalah...
Pak Becak: "Ya, BEC dan mahesa itu mbak..." (yaah, mbulet, balik lagi, apa sich kelebihannya kedua lembaga tersebut??).

Akhirnya sampai juga di tujuan pertama, Marvelous.....

Kita pun turun dari becak dan menghampiri officer-nya. Setelah itu kami terlibat ngobrol panjang dan lebar dengan Mr. officer guna mencari informasi sedetail mungkin. Mr. nya ramah sekali mau menjelaskan pertanyaan kita yang bejibun, sampai gag ke itung banyaknya, hehe (I'm sorry, Mr., we just find any information)... Penjelasannya memuaskan, kami juga diberi brosurnya. Mr. tersebut juga menyarankan kami untuk melihat tempat kursus lainnya terlebih dahulu. Poin utama yang kami pegang dari penjelasan nan panjang tersebut adalah, Marvelous merupakan lembaga kursus yang hanya menyediakan program speaking saja. Speaking terutama dengan American Accent, walaupun juga dibahas mengenai British style. Kursusnya dimulai dari nol, alias dimulai dari gag bisa apa-apa. Semua peserta dianggap memiliki kemampuan yang sama yaitu dari nol. Program pelatihan 1 paket, sebanyak 6 kali sehari + camp seharga Rp 700.000,00 kalo gag salah (tarif liburan). Mr tersebut juga menjelaskan, kalo ingin british style bisa kursus di daffodils. Tak lupa kami pun juga bertanya mengenai perbedaan dari kedua style/accent (alias logat) tersebut.  Setelah puas mengeluarkan bejibun pertanyaan kami pun pamit undur diri untuk melihat ke lembaga lain.

Bapak becaknya sudah siap mengantar kembali. Kali ini request kami adalah lembaga Access ES (sesuai dengan saran dari Internet). Bapaknya segera mengantar kami ke tempat Access ES. Kami pun mendatangi officer Access ES, Miss officer-nya menerima dengan ramah dan menjawab seluruh pertanyaan kita. Kita juga mendapatkan brosur. Di lembaga ini juga ada program paket speaking + camp, sehari programnya sekitar 4-5 kali, dengan tarif Rp. 650.000,00 kalo gag salah juga (maklum udah lupa). Program speaking terdiri dari 3 macam tahap, tahap 1 (belajar dari 0), tahap 2 (menengah) dan tahap 3 (expert). Kita bisa memilih ikut yang program mana, atau bisa juga dengan cara mengikuti tes pemilihan kelas speaking terlebih dulu untuk menentukan masuk ke tahap yang mana. Setelah puas dengan penjelasannya, kami undur diri dan pergi ke tujuan selanjutnya.

Tujuan ke-tiga, kami mengikuti saran dari bapaknya tadi, yaitu mahesa. Untuk BEC jelas sudah kami blacklist dari awal (tapi bukan karena kualitas kursusnya yang jelek lhoo), kualitasnya sangat bagus, dan menghasilkan lulusanyang handal di bidang inggris, tapi waktu yang diperlukan 6 bulan untuk mempelajari semuanya (what?? tujuan kita kan hanya kursus 1 bulan saja, tuk mengisi liburan kuliah lagipula juga gag ada budget untuk waktu segitu lama). Kembali lagi ke mahesa, ternyata di lembaga tersebut tidak ada program 1 paket untuk speaking, kita harus menentukan sendiri-sendiri program apa yang dipilih untuk mendukung speaking. Tiap program berdurasi 2 minggu. Pelatihan tiap program sebanyak 2 kali sehari. Tersedia juga camp cowok dan cewek (daftar sendiri, tidak satu paket dengan kursus). Harga tiap-tiap program dan camp tertera di brosur. Intinya, kita harus pilih sendiri program yang sesuai dengan kita, misalnya ambil program speaking dasar dan program grammar dasar, atau program speaking lanjut dan program grammar 2. Setelah mendapatkan penjelasan yang cukup, kami pun undur diri dengan membawa sejumlah brosur.

Selanjutnya adalah tujuan terakhir (karena sudah capek, kasihan juga bapak becaknya udah 1 jam kira-kira menemani kita putar-putar Desa Tulungrejo, dan banyak pilihan tempat kursus akan membuat kita semakin pusing menentukan pilihan). Ada dua pilihan, Daffodils dan Global E. Akhirnya, kami pilih Global-E, karena letaknya searah dan merupakan salah satu tujuan awal kami berdasarkan informasi internet. Di Global-E, intinya sama dengan Mahesa, pilih per-program. Tapi, di tempat ini disediakan paket kursus + camp per 2 minggu sebanyak 3 program + camp (Rp 500.000,00, kalo gag salah) dan 1 bulan sebanyak 5 program + camp (Rp. 700.000,00 kalo gag salah juga). Jenis program sesuai dengan yang kita pilih. Bisa juga hanya ikut program saja tanpa camp dengan durasi 2 minggu per program. Semua program juga mendapatkan bonus, tambahan jam pendalaman materi untuk materi yang dirasa sulit. Program tersedia dalam berbagai tingkatan mulai basic hingga advance. Harga masing-masing program juga tertera di brosur. Tertarik dengan padatnya jadwal, hehehe (gag kepikiran betapa ribet ngelakuinnya entar).

Empat lembaga sesuai saran internet sudah kami datangi untuk mencari informasi. Selanjutnya adalah menentukan pilihan. Hahaha... Semakin banyak pilihan semakin rumit menentukan pilihan nih. Balik lagi ke tujuan awal, yaitu ingin mendalami kursus speaking dan tinggal di Camp English Area. Tempat kursus yang menyediakan paket speaking hanya dua, Marvelous dan Access ES. Sedangkan pada Mahesa dan Global-E menentukan program sendiri. Sempat terpikir untuk mencoba Global-E karena bisa sekalian pilih kursus TOEFL di salah satu programnya. Tapi niat tersebut batal, karena takut tidak bisa fokus belajar. Karena keterbatasan waktu untuk berpikir dan cuaca yang tidak mendukung, serta informasi yang diperoleh sudah banyak, kita hanya menyisahkan 2 pilihan yaitu paket speaking di Marvelous dan Access ES. Di Access ES kami takut salah pilih tingkat/tahapan speaking (terlalu sulit atau terlalu mudah tingkatnya) hingga mungkin berdampak pada proses belajar yang membosankan dan tertekan. Akhirnya pilihan jatuh pada lembaga Marvelous, karena lembaga ini menyediakan paket speaking dari nol dengan program-program yang mendukung, antara lain Pronounciation, Speaking, Vocab and Expression, dan  Grammar for speaking plus dua kegiatan camp brainwash di pagi dan malam hari.

Setelah menentukan tempat kursus, kami kembali ke Marvelous dan mendaftar di sana. Woow, aq masuk di urutan pendaftar pertama untuk kursus periode 10 Juni 2013 - 9 Juli 2013 (sempat mikir ni tempat kursus sebenarnya laku apa nggak sih??, aah, tak masalah sedikit peserta malah lebih enak). Tapi Mr. and Miss officer meyakinkan kalo tanggalnya mendekati hari H banyak yang daftar koq (oow, ternyata aq aja yang terlalu rajin). Saat itu aq masih belum tau kalau di tempat itulah (Marvelous), aq akan mendapatkan pengalaman yang amazing, pengalaman yang tak akan ku lupakan. Setelah selesai mendaftar hujan deras pun mengguyur seakan ingin mengusir kami dari kampung tersebut.

Waktu sudah menunjukkan pukul 15.30. Kami pun memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Mas Irul menuju Surabaya. Percakapan dengan bapak becak mengarahkan kami bahwa rute Surabaya yang paling mudah dilalui daripada Malang (saya pun juga sudah kapok lewat jalan yang berkelok-kelok). Akhirnya aku pun juga memutuskan untuk pulang lewat Surabaya demi keamanan dan kelancaran perjalanan. Bus terakhir tujuan terminal Bungurasih Surabaya pun masih ada hingga jam 17.00 untuk bus patas. Bapak becak langsung mengantar kami di tengah guyuran hujan yang deras menuju tempat pemberhentian bus. Sambil menunggu bus, kami menumpang di teras sebuah toko. Akhirnya bus tarif biasa terakhir jurusan Surabaya pun tiba sekitar pukul 16.15. Kami langsung naik masuk ke dalam bus tersebut.

Kami berpisah di terminal bungurasih dan pulang ke rumah masing-masing. Dari Bungurasih saya masih harus naik bus lagi jurusan Malang dan turun di Purwosari, Pasuruan. Sekitar pukul setengah sembilan, saya sudah tiba di rumah. Itulah pengalaman mbolang kami, seharian berkeliling kota untuk mencari tempat kursus (Pasuruan - Malang - Pare, Kediri - Jombang - Mojokerto - Krian - Surabaya - Sidoarjo - Pasuruan again). Capeknya bukan main setelah itu langsung pergi bobok deh.

Hahaha..., sorry karenaceritanya panjang dan lebar, semoga anda tidak bosan membacanya. Aku cuma ingin berbagi pengalaman saja, tanpa ada maksud apa pun. Semoga infomasi mengenai tempat kursus di atas bisa membantu teman-teman sekalian dalam menentukan lembaga kursus. Tentu saja ada banyak cara. Salah satunya adalah dengan mendatangi langsung seperti yang kami lakukan tersebut. Semoga dapat menginspirasi Anda. See you in the next article!! Have a nice day!!. Komentar, saran, dan kritik yang membangun akan saya terima dengan senang hati...

To be continued in the next story about my experience in Kampung Inggris....

Artikel Terkait

19 comments:

  1. Wahhh..geregetan mba nunggu artikel berikutny..hehehee...

    ReplyDelete
  2. mau nanya nih putrie, biaya kursus speaking ma camp berapa? biaya camp udh termasuk makan belum? tq

    ReplyDelete
  3. Sorry ya Sofa, baru buka blog nih. Pasti udah telat banget yaa..
    Sekedar info saja bagi semua pembaca, biaya kursus + camp bervariasi tergantung lembaga yang dipilih dan lama kursus. Untuk informasi harga tersebut silakan buka situs webnya masing-masing lembaga atau langsung menghubungi lembaganya saja, karena harga sewaktu-waktu bisa berubah.

    Biaya camp tidak termasuk biaya makan, jadi sediakan juga biaya untuk hidup sehari-hari

    ReplyDelete
  4. kak , dari terminal landungsari sampai ke pare tarifnya berapa per orangnya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf ya, kayaknya tarif bus udah naik jadi nggak tau tepatnya berapa, kayaknya sekitar 25rb an

      Delete
  5. Wah, seru juga pengalaman belajarnya !

    Jadi inget waktu belajar di Kampung Inggris dulu, sewaktu belajar tentang Speaking n Listening.
    Nggak kalah seru lah, meski gak punya basic ngomong inggris tapi tetap dibimbing 3 bulan sampai bisa n lancar ngomong bahasa inggrisnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa seruu banget.. Bisa lancar kalo tiap hari dipraktekkan speaking, apalagi di sana kan tiap hari speaking english dimana pun tempatnya.. Bahkan ke toilet pun juga harus speaking english, hehe..
      Trims sudah mampir dan baca artikel saya..

      Delete
  6. Pembelajaran di Marvelous gimana Ka..? Saya juga punya rencana ke Kampung Inggris bulan depan mau fokus Speaking. Tapi bingung antara di Marvelous, Acces es atau Brilliant ec. Bisa rekomendasiin Ka. Saya mau mulai dari Basic/Pemula. Terima Kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kelas untuk speaking ada pilihan levelnya, saya dulu ambil yang speaking dari nol. Di access juga sama ada levelnya. Kalau di marvelous th 2013 dulu, ada 4 materi untuk speaking: speaking, grammar, pronounciation, sama vocab, ditambah brainwash pagi dan malam. Untuk pembelajarannya santai dan menyenangkan diselingi dengan game. Speaking tiap hari karena ada camp, kalau ngobrol pakai b ind di camp pasti ada punismentnya. itu yang saya alami dulu sih, nggak tau kalau sekarang. Semoga bisa membantu ya... terima kasih sudah mampir membaca artikel ini.

      Delete
    2. Seru sepertinya ya Ka. Hehe
      Ohh iya Ka. Di Camp kan ada program juga penunjang Speaking. Ketika misalnya nanti bolos di program Camp seperti Ketiduran, Sakit, dLL itu ada Punismentnya ga Ka..?hehe
      Iyaa Ka sama2.

      Delete
    3. Kalau sakit atau ketiduran sih dulu gag da punishment, paling pas di absen gag da, tmnnya yg jawab kmn. Kan tmn 1 camp ada yg sekelas juga. Mending gag usah bolos, rugi, ntar ketinggalan materi. Kalau ikut kelas kan bisa senang2 juga..

      Delete
    4. Ohh gitu ya Ka. Hehe
      Ka boleh mnta rekomendasinya buat saya. Saya mau mulai Speaking dari Level Basic. Tapi bingung di antara lembaga ini Access es, Marvelous and Brilliant ec..?
      Makasih sebelumnya Ka udah mau jawab komen saya. Hehe

      Delete
    5. Iya, sama2..
      Maaf gag bisa kasih rekomendasi, cz blm pernah coba di access es dan brilliant ec, jd blm bisa membandingkan. Yg jelas access dan marvelous sama2 ada level basic. Di access ada tes pelevelan sebelum masuk. Brilliant blm pernah cari informasi. Kalau dari sisi style, marvelous n mr bob lebih ke american style. Daffodils british style. Access, aq tdk tau masuk style yg mana. American n british beda di pronounciation dan ada kosakata yg beda. British itu style yg formal, jd speakingnya dipakai di tempat yg formal juga

      Delete
    6. Ohh gitu ya Ka. Hehe
      Ka pernah di Mr.Bob juga..?

      Delete
    7. Ndak pernah, tau dr tmn camp. Dulu ada tmn yg sama2 ambil marvelous, kelas speaking kan sehari sekali, yg lain materi pendukung. Terus dia ingin cepat bisa speaking, jadi dia nambah di Mr. Bob. Disitu penerapan speakingnya lebih dapet katanya. Yg bagus di marvelous menurut aq pronounciation nya, benar2 logat amrik, seru.

      Delete
  7. ..ass,,wr,,wb,,
    ka' putry aku pengen banget kesana ,marvelus) rencananya bulan april ,,tapi aku masih bingung tentang biayanya ,,dan aku msh merasa takut nnti kesasar soalnya gk ada temen kesana kk,,kira kira berapa biayanya ya ka' kalo selama 4 bulan??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam wr wb..
      Terimakasih udah mampir satriawan.. Untuk biaya sebaiknya langsung hubungi lembaga kursusnya, sekalian tanya jasa travel jemput ke pare, cz di pare ada juga yg melayani antar jemput. Jangan lupa ya perhitungkan juga biaya hidup disana selama 4 bln utk makan, sewa sepeda, dll. Di marvelous tiap level itu waktunya 1 bln saja..

      Delete
  8. Mbak mbak, mana nih cerita pengalamannya selama di marvelous? Haha, soalnya saya juga ada rencana mau kesana, tapi pas nanya temen yang udah pernah ke kampung inggris, dia gak tau sama sekali ada lembaga yang namanya Marvelous, parah kan? Haha makanya pengen tau bgt gmana pengalaman selama belajar disana, mkasih :)

    ReplyDelete