Monitor merupakan salah satu hardware yang cukup vital dalam perangkat komputer. Monitor berfungsi sebagai output atau tampilan dari data yang diolah. Oleh karena itu apabila monitor bermasalah, pengguna komputer akan mengalami kesulitan dalam mengoperasikan komputer. Bisa dibayangkan bahwa saat anda mengoperasikan komputer tiba-tiba layar monitor mati, anda tidak dapat mengoperasikannya karena tidak ada tampilan output dari data yang sedang anda kerjakan. Untuk mematikan komputer yang berjalan pun sulit, kecuali bila anda hapal langkah-langkah mematikan komputer dengan menggunakan keyboard. Tanpa menggunakan layar monitor resiko kesalahan mengoperasikan sangat tinggi, bisa berdampak pada sistem operasi dan hardware lainnya.
Terdapat satu contoh nyata yang membuktikan bahwa PC dapat beroperasi tanpa monitor, yaitu pada perangkat PC dengan program untuk WARTEL. Saat monitor rusak, operator masih bisa menggunakannya, asalkan operator hafal langkah-langkah menghidupkan dan mematikannya. Tanpa monitor, PC untuk WARTEL bisa dioperasikan bila ada hardware output lain, yaitu printer. Printer digunakan untuk mencetak harga pulsa. Tetapi ini juga pilihan yang beresiko tinggi bagi penyedia jasa WARTEL. Bila printer macet, total biaya pulsa tidak bisa diketahui. Ini jelas akan merugikan penyedia jasa WARTEL. Contoh tersebut membuktikan bahwa pentingnya peran monitor sebagau unit kesatuan PC.
Kerusakan pada monitor sering terjadi pada monitor yang sudah tua (lama) karena komponen di dalam monitor yang sudah mengalami aus. Biasanya pergantian hanya dapat dilakukan dengan pergantian komponen yang rusak. Penyebab monitor mati lainnya adalah pemasangan kabel data VGA yang renggang, sehingga data dari CPU tidak bisa diteruskan ke monitor. Untuk pengguna awam, kasus matinya komputer karena pemasangan kabel yang renggang jelas sangat merugikan, karena pengguna harus susah-susah '
memboyong' monitornya dan mengeluarkan biaya untuk jasa servis komputer, padahal penyebabnya '
sepele'.