Merupakan media transmisi jaringan yang tidak menggunakan
kabel sebagai media perantaranya. Terdapat 4 macam media transmisi tak berkabel, antara lain mikrogelombang, satelit, gelombang radio, dan inframerah.
Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing media tak berkabel:
Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing media tak berkabel:
a.
Mikrogelombang (microwave)
Mikrogelombang
(microwave) merupakan bentuk gelombang radio yang menggunakan frekuensi tinggi
(dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF.
Mikrogelombang biasa disebut transmisi garis-pandang disebabkan antara pengirim
dan penerima harus dalam garis pandang. Sifat ini didasarkan karakterisik
frekuensi yang digunakan. Perlu diketahui, gelombang dengan frekuensi di atas
100 MHz akan menjalar dengan arah lurus. Jarak transmisi biasannya terbatas
pada 20-30 km karena faktor kelengkungan bumi. Jika lebih dari jarak
tersebut, perlu penambahan repeater. Transmisi mikrogelombang dapat menyediakan
transmisi berganda dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Mikrogelombang banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia
layanan internet (ISP).
Keuntungan
menggunakan mikrogelombang adalah akuisisi antar menara tidak begitu
dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap
tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang
pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil.
Kelemahan gelombang
mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat
terbang yang melintas di atasnya. Jika terdapat gedung tinggi di antara kedua
menara, maka pancaran mikrogelombang menjadi terhalang.
b.
Satelit
Satelit adalah media
transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan
meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit (melalui peranti yang disebut
transponder, yang bertindak sebagai penerima, penguat, dan sekaligus pengirim)
menangkap isyarat yang berasal dari stasiun bumi pengirim dan kemudian
memancarkan kembali ke stasium bumi penerima. Satelit yang mengorbit pada
ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama
dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif
stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di
atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit
geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.
Keuntungan satelit
adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua, dapat
menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi
rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit
cukup menarik secara komersial. Kekurangannya adalah keterbatasan teknologi
untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan
asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk
frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier.
Salah satu aplikasi
yang menggunakan satelit adalah GPS (global positioning system). GPS
adalah kumpulan dari 24 satelit yang mengitari bumi dan secara
terus-menerus mengirimkan isyarat yang memungkinkan pemakai dapat
menentukan posisi tempat ia sedang berada. Dalam hal ini pemakai perlu
menggunakan alat penerima GPS (GPS Receiver) yang berukuran kecil (dapat
digenggam tangan). Alat ini mengambil isyarat dari empat buah satelit untuk
menentukan posisi pemakai dengan keakuratan antara 3 sampai dengan 60 kaki.
Sejauh ini GPS dipakai untuk berbagai keperluan: misalnya sebagai alat bantu
untuk pemetaan lokasi, melacak mobil yang hilang, dan sebagai sistem navigasi
kendaraan.
c.
Gelombang Radio
Gelombang radio
adalah media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun
data melalui udara. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat
mengirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus seperti pada
mikrogelombang) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi yang
digunakan antara 3 KHz sampai 300 GHz. Gelombang radio digunakan pada band VHF
dan UHF : 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk
komunikasi data digital digunakan packet radio.
Contoh peralatan yang menggunakan transmisi
gelombang radio adalah sistem pager dan telepon seluler.
-
Pager
Pager atau radio panggil adalah peranti
elektronik berukuran kecil yang dapat digunakan untuk menerima pedan tertulis.
Pengiriman pesan dilakukan melalui telepon, dengan cara menghubungi operator
pager. Selanjutnya, operator akan mengirimkan pesan ke pager.
-
Telepon Seluler
Teknologi komunikasi digital tanpa
kabel jarak jauh:
Ø TDMA
(Time Division Multiple Access)
Ø GSM
(Global System for Mobile Communications)
Ø CDMA
(Code Division Multiple Access)
Ø iDEN
(Integrated Digital Enhanced Network)
Teknologi komunikasi digital tanpa
kabel jarak dekat:
Ø Bluetooth
Ø WiFi
Ø HomeRF
d.
Inframerah
Inframerah biasa
digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan dapat mencapai 4 Mbps.
Penggunaan yang umum yaitu untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote
control pada televisi serta alat elektronik audio-video lainnya. Kini
inframerah juga diterapkan sebagai media transmisi pada jaringan local (LAN).
Aplikasi inframenrah yang paling umum yaitu untuk menghubungkan mouse tanpa
kabel ke komputer.
Keuntungan
inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik,
inframerah mudah dibuat dan murah, menyediakan lebar-jalur yang besar,
instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, tidak perlu lisensi atau izin
pemerintah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio.
Kelemahan inframerah
adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus
dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan
terganggu oleh cahaya matahari.
Sumber Referensi:
Wikipedia.2010.Media
Transmisi. http://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi
Kadir,
Abdul. 2002. Pengenalan Teknologi Informasi.Yogyakarta: Andi
terimakasih atas postingnya.
ReplyDeletepostingnya sangat membantu.
kunjungi jg bahan bacaan saya :
jurnal ekonomi andalas